Rabu, 06 Maret 2013

Preview Juventus-Celtic: Memastikan Satu Langkah Tersisa

Bola Mania - Celtic punya misi amat sulit dalam leg dua 16 besar Liga Champion, Kamis, 7 Maret dini hari WIB nanti. Mereka harus menjegal satu langkah tersisa Juventus untuk melaju ke perempatfinal kompetisi terelit di Benua Biru.

Ya, Juventus memang telah menjejakkan sebelah langkahnya di perenpatfinal  Liga Champion musim ini. Pada laga leg pertema 16 besar di Celtic Park Stadium, anak-anak asuh Antonio Conte itu menang besar tiga gol tanpa balas. Kemenangan tandang itu menjadi modal berharga buat juara Italia untuk terus melaju sejauh mungkin di kompetisi paling elit di Benua Biru.  

Masalah bertambah besar bagi Celtic karena harus bertanding di Juventus Stadium, stadion kepunyaan La Fidanzata d'Italia. Stadion itu terkenal keramat untuk tuan rumah. Sejak digunakan dari musim lalu, Juventus baru dua kali menahan malu di rumah barunya itu, itu pun di kompetisi lokal Liga Italia.

Untuk kompetisi Eropa, belum ada tim yang mampu menjungkalkan Juventus di stadion  berkapasitas 40 ribu penonton itu. Chelsea yang datang dengan status juara bertahan Eropa saja takluk 3 gol tanpa balas di Juventus Stadium.

Tapi ini bukan berarti Celtic sudah lempar handuk sebelum pertandingan. Meski peluang mereka kecil, Celtic tetap datang ke Italia dengan mengusung optimisme menang. Pelatih Celtic sendiri yakin dapat memberi kejutan untuk Bianconerri.

"Menang di Italia akan menjadi pencapaian indah untuk tim muda ini. Banyak dorongan untuk itu (menang atas Juventus)," kata Neil Lennon dalam konferensi pers di Turin sebagaimana dikutip situs resmi Juventus.

Lennon boleh berharap seperti itu. Karena memang pada leg pertama di Celtic Park, Celtic lebih banyak menekan dan menciptakan peluang dari tim tamu. Hanya saja, penampilan disiplin tim tamu ditambah serangan balik efektif tim tamu,Celtic harus kalah 0-3 di kandang sendiri. 

Untuk mewujudkan misinya itu, Lennon menekankan pentingnya tim memulai laga dengan bagus. "Kami ingin menutup gap (tiga gol) di papan skor, mengembalikan respek tim lawan terhadap kami. Untuk melakukannya, kami butuh penampilan optimal," kata Lennon.

Optimisme sama juga diusung ujung tombak Celtic, Giorgios Samaras. Menurutnya, pemenang dalam laga ini akan ditentukan oleh tim yang bisa mencetak gol lebih dahulu.

"Kemenangan akan menjadi sukses yang besar. Ini adalah kesempatan kami untuk menulis sejarah. Kami akan menciptakan sebanyak mungkin peluang," kata Samaras dalam konferensi pers yang sama. 

Namun demikian, Lennon sendiri tetap realistis untuk peluang lolos timnya.  Ia tetap mengakui bahwa timnya butuh 'keajaiban kecil' untuk lolos ke babak selanjutnya.

Sedangkan bagi Juventus, laga itu ibarat memastikan satu langkah tersisa. Jika di kandang lawan saja mereka mampu unggul tiga gol, seharusnya laga di kandang sendiri akan lebih mudah.

Namun allenatore Antonio Conte tidak mau meremehkan tim tamu. Ia mengingatkan timnya bahwa hasil pertandingan ditentukan dalam 180 menit, dan tim lawan masih punya 90 menit tersisa untuk mengubah keadaan.

"Sepakbola selalu muncul dengan kejutan. Kami harus menghadapi pertandingan ini dengan konsentrasi dan determinasi yang tepat. Celtic adalah tim yang sangat fisikal, dan mampu menciptakan banyak bahaya dari bola-bola mati. Jadi, kami harus waspada," kata Antonio Conte, juga seperti dilansir situs resmi klub.

"Kami sadar dengan apa yang telah kami lakukan hingga kami mencapai titik ini. Tapi sekarang, kami ingin terus melaju lebih jauh. Kami harus mengerahkan seluruh kemampuan kami."

Conte benar. Sepak bola memang selalu mengejutkan. Bukankah Milan juga sudah unguul 3-0 pada saat jeda babak pertama final Liga Champion 2004, dan akhir cerita justru Liverpool yang tertawa sebagai raja Eropa?

Nanti malam, Juve hanya butuh satu langkah tersisa untuk memastikan satu tempat dari delapan klub terbaik Eropa musim ini. Tapi jika tak hati-hati, Celtic bisa menjadi noda pertama kompetisi Eropa di Juventus Stadium, sekaligus membuat satu langkah lagi kaki Juve ke perempat final tak pernah beranjak melangkah. | Taufik Husni | Foto:  bbcimg.co.uk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar