Senin, 28 Januari 2013

Salju Abadi di Pegunungan Andes Menipis

Metrotvnews.com, Andes: Lapisan salju abadi di Pegunungan Andes semakin menipis. Pegunungan terpanjang di dunia itu mengalami penurunan jumlah lapisan gletser terburuk sepanjang sejarah. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan rincian penelitian terbaru, yang menggabungkan penelitian di lapangan, foto satelit dan udara, catatan sejarah, serta masa inti es yang diambil dari gletser. Kondisi Pegunungan Andes saat ini digambarkan para peneliti, lebih buruk dibandingkan rata-rata penyusutan gletser di seluruh dunia. Hal ini disebabkan karena semakin memburuknya situasi iklim di dunia dalam tiga dekade terakhir. Laporan tersebut telah diterbitkan dalam jurnal The Cryosphere pada 22 Januari lalu. Pegunungan Andes di Amerika Selatan merupakan rumah bagi 99 salju abadi di dunia. Karena tempatnya yang berada di daerah tropis, salju abadi di Andes merupakan salah satu yang sangat rawan mencair jika terjadi perubahan iklim yang sangat drastis. "Gletser di Andes telah menghilang 30 hingga 50 persen (tergantung pada rentang pegunungan) dari permukaannya sejak akhir 70-an," jelas ilmuwan dari Laboratory for Glaciology and Environmental Geophysics, Antoine Rabatel, di Grenoble, Prancis. Rabatel dan rekan-rekannya menggunakan data berbeda dari gletser selama berabad-abad lalu. Mereka mengumpulkan catatan sejarah yang diambil dengan mengebor ke dalam lapisan es tahunan yang membentuk gletser. Peneliti juga menggunakan lumut (organsisme simbiosis yang berasal dari jamur dan ganggang atau bakteri) yang bertahan hidup pada bebatuan. Lumut tersebut dapat menentukan berapa lama batu tertutup dan terbebas dari es. Moraine yang terbentuk di sekitar gletser juga menyimpan kisah sejarah terbentuknya gletser. Data pendukung lainnya adalah foto udara pada 1950-an dan pencitraan satelit dari era 1970-an yang digunakan untuk melacak gerakan gletser. Gletser di Andes mencapai luas maksimal pada zaman Little Ice Age, sebuah periode yang berlangsung sekitar abad 16 hingga 19. Di daerah tropis luar Peru dan Bolivia, gletser mencapai titik maksimal pada 1600-an. Sedangkan gletser tertinggi Andean mencapai maksimalnya pada 1730-an dan gletser elevasi yang lebih rendah mencapai puncaknya sekitar 1830-an. Sejak itu, gletser secara bertahap melemah dengan periode mencair yang cepat pada 1800-an. Sejak 1970-an, gletser mengikuti pola periode pencairan lebih cepat dalam jarak dua sampai tiga tahun. Menurut Rabatel, Gletser Chacaltaya di pegunungan Andes Bolivia telah meleleh dan menghilang pada 2009. Tempat tersebut sempat menjadi resor ski tertinggi di dunia. Gletser Andes lainnya diperkirakan akan punah dalam beberapa tahun atau dekade ke depan. Berdasarkan penelitian, curah hujan di wilayah Andes tidak berubah. Namun, suhu meningkat hampir 0,2 derajat Fahrenheit (0,1 derajat Celsius) per dekade selama 70 tahun terakhir. Hal itu berarti panas atmosfer membuat gletser melemah dan akhirnya meleleh. (LiveScience/Wtr4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar